Pada awal abad 22, Diceritakan bahwa bumi sudah rusak dan ditinggal oleh manusia. Sebuah budaya konsumsi massa telah menimbulkan kerusakan lingkungan dan Bumi tidak lagi ditempati. Manusia tinggal di sebuah kapal besar yang dirancang secara otomatis untuk mengikuti perintah dari manusia. Tetapi di bumi masih ada tersisa sebuah robot. Robot itu bekerja sebagai pembersih bumi. Dia lah Wall-E.
Setelah 700 tahun di ruang angkasa, keturunan umat manusia menjalani kehidupan yang penuh hedonisme. Tenaga kerja tidak lagi diperlukan. Robot yang bekerja memenuhi setiap keinginan mereka. Manusia hanya hidup di sebuah kursi otomatis yang dapat memenuhi semua keinginanya. Bahkan olahraga pun dapat dilakukan hanya dengan duduk di kursi. Akibatnya manusia menjadi Obesitas dan telah kehilangan kemampuan mereka untuk berjalan atau berdiri tegak. Manusia tidak pernah secara fisik menyentuh atau bahkan memandang satu sama lain. Karena kursi mereka dilengkapi dengan semacam alat komunikasi yang berfungsi sebagai browser Internet dan ponsel. Terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada mata uang yang ditampilkan dalam film, pemandangan dari kapal pesiar adalah penggambaran yang paling kejam kapitalisme akhir: Manusia mengambang tak berujung melewati billboard yang didirikan oleh para Buy n Large Corporation. Tanpa tujuan, mimpi, atau keinginan, hidup mereka penuh dengan konsumsi tanpa henti.
Konflik cerita ini muncul ketika sebuah Extraterrestrial Vegetation Evaluator (EVE) robot, dibantu oleh satu-satunya yang masih hidup WALL-E unit, kembali dari Bumi membawa satu tanaman hidup. Ini adalah tanda bahwa kapal harus kembali ke bumi untuk kembali menjajah planet. Namun, komputer autopilot kapal berusaha untuk menghancurkan bukti-bukti ini. Dengan bantuan WALL-E dan EVE, manusia mampu mendapatkan kembali kendali atas nasib dan kekalahan komputer autopilot. Penumpang kapal kembali ke Bumi dan membuat yang baru, masyarakat agraris yang di dalamnya manusia dan robot hidup bersama secara harmonis.
Makna dari cerita ini bahwa kehidupan kekayaan dan kemalasan yang tidak manusiawi dan tidak dapat mengarah pada keberadaan yang memuaskan. Teknologi dari kapal pesiar telah mengasingkan kemanusiaan dari tenaga kerja dan dari satu sama lain. Akibat dari makin berkembangnya teknologi membuat interaksi manusia dan komputer sudah mendarah daging. Manusia seakan akan me nuhankan teknologi diatas segala galanya. Sehingga melupakan kodrat manusia itu sendiri sebagai mahkluk sosial. Dan juga ada pesan dari film ini bahwa kita sebagai manusi harus bertanggung jawab menjaga bumi ini dengan sebaik baiknya. Save our planet.
Trailer Wall - E .
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar